Karna penasaran dengan apa yang baru saja saya alami, saya mulai mencari beberapa literatur. Dan ternyata bahan kimia berbahaya seperti benzene, toluene, xylene, methanol, ethyl benzene dan formaldehyde (formalin) mungkin digunakan dalam produk pembersih, disinfektan, deterjen, pembersih karpet, pernis, bahan perekat, cat dan produk penyejuk udara atau air fresheners. Padahal bahan-bahan kimia tersebut berpotensi menyebabkan kanker dan mengganggu sistem syaraf manusia.
Saya jadi teringat bahwa meskipun kita tidak terkena paparan secara langsung, akan tetapi bahan kimia berbahaya tersebut masih dapat masuk ke dalam tubuh kita melalui air tanah yang terkontaminasi atau residu yang masih tertinggal. Bahan kimia tersebut masuk ke dalam tanah bisa melalui limbah cair kamar mandi, tempat cuci piring atau mesin cuci.
Namun, jika kita masih tetap ingin menggunakan bahan pembersih yang kemungkinan mengandung bahan kimia berbahaya seperti tersebut di atas, maka perhatikan hal-hal berikut ini demi keselamatan dan kesehatan kita:
a. Ingatlah bahwa seringkali kita tidak perlu menggunakan dosis sebanyak dosis yang dianjurkan. Lebih aman bila dosisnya kita kurangi.
b. Jangan pernah mencampurkan dua bahan pembersih yang berbeda.
c. Gunakan selalu alat pelindung diri seperti sarung tangan.
d. Selalu ikuti petunjuk penggunaan dan pemakaian yang tertera pada kemasan.
e. Pastikan bahwa ruangan di mana kita akan menggunakan produk tersebut memiliki ventilasi yang cukup.
f. Bilas sampai bersih alat pembersih (sikat, sponge, ember atau gayung) yang kontak langsung dengan produk pembersih.
g. Cari tahu bagaimana cara aman membuang sisa dan kemasan cairan pembersih tersebut.
Gunakan Bahan Alternatif Yang Aman
Tanpa menggunakan bahan-bahan pembersih yang ada di pasaran saat ini sepertinya tidak mungkin kita lakukan 100%. Akan tetapi beberapa tips berikut dapat kita coba, sebagai solusi untuk mengurangi penggunaan bahan pembersih konvensional.
1. Jeruk nipis: bisa digunakan untuk menghilangkan minyak pada cermin atau meja.
2. Asam cuka: ampuh menghilangkan minyak, mencegah tumbuhnya jamur, membersihkan kaca jendela dan lantai.
3. Garam dapur: dapat digunakan sebagai desinfektan.
4. Sodium bikarbonat atau baking powder: sebagai pembersih, penghilang bau, penghilang noda, melembutkan kain dan membantu melancarkan saluran air yang tersumbat (dengan campuran cuka).
Biasanya, orang lebih mengenal campuran asam cuka dan baking powder sebagai bahan pembersih serba guna, karena dapat digunakan untuk membersihkan toilet, tempat cuci piring, lantai dan permukaan lainnya
dipostingkan oleh : Raditiya Dayanti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar